Tuesday, May 8, 2012

Strangers Talk

Pernah dengar istilah strangers talk?

Entah kenapa saya sering sekali terlibat dalam sebuah strangers talk. Strangers talk disini maksud saya adalah sebuah conversation yang kamu lakukan dengan orang yang tidak sengaja kalian temui di mana saja, dimana kalian belum pernah sama sekali kenal bahkan bertemu orang itu sebelumnya. Kenapa istilahnya tetap strangers, karena setelah pembicaraan selesai, kami sama-sama tidak melanjutkan pembicaraan tersebut dan tidak menjalin hubungan yang lebih lanjut. So it’s going nowhere. Dan anehnya, justru disitu asiknya.

Saya, jujur saja tidak pernah memancing sebuah strangers talk. Tapi entah kenapa ketika seseorang mengajak saya ngobrol, rasanya menyenangkan untuk mendengarkan mereka ngoceh. Strangers talk versi saya paling sering terjadi di public transportation atau ketika saya sedang menunggu sesuatu.

Entah muka saya curhatable atau pasrahable ya, tapi saya juga suka heran, beberapa strangers bahkan bisa dengan langsung menceritakan sisi terdalam hidupnya -_- *halah bahasanya* sementara saya cuma bisa mringas mringis menanggapi, ia dengan semangat menceritakan apa yang dialaminya ke saya tanpa tedeng aling-aling.

Strangers talk pun bisa mengarah kemana-mana. Saya pernah mengalami strangers talk sampai fase saya didoakan langgeng sampai menikah sama si pacar :p Si ibuk stranger tersebut bahkan mendoakan saya semoga saya besok jadi.... anchor TV One. Nggak tau dia dapet inspirasi dari mana kok doanya bisa sespesifik itu, padahal saya nggak cerita apa-apa lho, saya cuma bilang saya kuliah di Komunikasi -____- Waktu saya tanya kenapa doanya itu, dia cuma jawab supaya besok bisa ngeliat saya di TV One, soalnya dia suka banget acara berita di TV One.

Duh si ibuk ini -__-

Saya pernah juga mendapat cerita lucu dari seorang om-om strangers. Waktu itu saya dan si om sama-sama sedang menunggu cucian mobil. Lagi-lagi, dia tiba-tiba cerita dengan panjang lebar dulu kuliah dimana, anaknya berapa, kerjanya dimana aja, berapa tahun kerja, sampai curhat kerjaannya gimana. Secara tampang dan perawakan si bapak itu lumayan oke, yang ada di kepala saya bukan kehidupan si bapak, tapi… anaknya kayak apa… siapa tau cakep. *tetep*

Saya: “Oooh… anak bapak cowok atau cewek?”

Si Om: “Tiga mbak, ada yang cowok, ada yang cewek.”

Saya: “Yang cowok umur berapa pak?” à to the point

Si Om: “SD mbak..”

Saya: *pasang tampang masygul, penonton kecewa*

Pernah juga seorang bapak-bapak, saking asik banget cerita, sampai nggak sadar kalau suaranya keras banget. Padahal waktu itu settingnya di kereta. Saya ingat banget, dia adalah seorang kokoh-kokoh selo yang nampaknya sedang jalan-jalan selo. Waktu itu kami bertemu di kereta Pramex menuju Solo. Dia cerita kalau dia berasal dari Jakarta dan baru saja habis dari Semarang bertemu teman-temannya dan saat ini ia sedang melanjutkan perjalanannya ke Solo untuk berkunjung ke rumah temannya yang lain. Dan itu dia lakukan sendirian!

Kokoh-kokoh ini selain selo juga terlalu baik karena dia dengan ngototnya menawarkan membelikan saya minuman. Saya sampai perlu menolak sampai lima kali sampai si kokoh berhenti menawarkan membelikan saya minuman. “AYO DOOONG MBAAK… MBAKNYA PASTI HAUS, TENANG AJA NANTI SAYA YANG BELIKAN. KASIAN NI MBAKNYA KEPANASAN… YA MBAK YA? YA MBAK YA?”

*seluruh isi kereta tertuju pada kami*

.

.

.

*malu*

Sebenarnya masih banyak lagi strangers talk lucu yang bisa saya ceritakan. Saya pernah juga sampai pada strangers talk dimana si mbak stranger ini bercerita bahwa dia habis diteror dan dikata-katain sama orang. Dan usut punya usut, ternyata mbaknya adalah seorang.... selingkuhan. Ya saudara-saudara, dia mengaku kalau dia adalah seorang wanita ketiga bok cyin! Bisa bayangin gimana ekspresi wajah saya dong... o_o

Dan orang yang meneror dia itu adalah pacar aslinya. Saya sempat sampai mau ditunjukin SMS-nya tapi saya menolak halus. Demi apa deh, dengerin cerita si mbaknya yang detail (sampai pisuhannya bro) aja saya sudah nelen ludah. Gusti paringono cerito normal...

But in the end… strangers talk is funny. Menyenangkan rasanya mendengarkan cerita orang yang sama sekali tidak kita kenal. Menyenangkan karena ketika mendengarkan semua itu, kita tidak memiliki prasangka dan persepsi sebelumnya terhadap orang itu. Bahkan kita mendengarkannya tanpa ekspekstasi macam-macam. Dan karena enggak kenal, kita jadi tidak wajib untuk memberi solusi maupun memberi respon yang spesial. Didengarkan saja. Setelah itu kita bebas mengambil pelajaran dari cerita mereka :D Mereka senang bercerita, kita senang mendengarkan.


Jadi, apa strangers talk versi kalian? :)

No comments:

Post a Comment