Rasanya
sudah lama sekali sejak saya terakhir menonton sebuah film lalu memutar
potongan scene-nya berulang-ulang. Film terakhir yang saya perlakukan dengan
barbar seperti itu adalah 27 Dresses-nya Katherine Heigl. Adegannya tentu saja
adegan saat Jane (Katherine Heigl) menyatakan perasaannya ke Kevin (James
Marsden) di sebuah boat saat pesta pernikahan sahabat Jane.
Adegan
itu saya putar berulang-ulang, karena saya begitu terpana dengan ekspresi Kevin
yang bikin meleleh dan juga tentu saja karena tak lain tak bukan soundtrack-nya
adalah Like a Star-nya Corinne Bailey Rae yang merupakan salah satu lagu
kesukaan saya.
Itu
terjadi sudah lama sekali. Sekitar 5 tahun yang lalu, ketika saya baru lulus
SMA. Semenjak itu saya belum bisa lagi menemukan sebuah film yang bikin saya
benar-benar melting dan dengan banalnya memutar tombol rewind berulang kali hanya untuk satu scene yang sama.
Sampai
tiga hari yang lalu. Saat saya menonton Begin Again. Sepulang kantor sebelum
tidur.
Begin
Again, film yang saya tonton dengan ekspektasi biasa-biasa saja ini, sukses
bikin saya nggak bisa move on sampai sekarang.
Salah
satu scene favorit saya adalah The Headphone Splitter scene, dimana Gretta
(Keira Knightley) dan Dan (Mark Ruffalo) jalan-jalan berkeliling NYC dengan headphone di telinga masing-masing dimana kedua headphone itu terhubung ke satu
gadget.
“You can tell a lot about a person by what’s on their
playlist.” – Dan
And
here you go, adegan dream date paling
epic yang pernah saya saksikan. Rasanya saya pengen meloncat masuk ke dalam
layar saat menonton adegan itu.
Ohya,
jika ingin lihat scene luar biasa ini, silakan klik saja link YouTube ini ya.
Saya sih saking gilanya sampai download scene ini dan saya masukkan handphone
supaya saat tiba-tiba kangen saya bisa langsung nonton di handphone. Iya,
panggil saya sinting. Saya nggak peduli.
[SPOILERS BELOW!]
Jadi,
di tengah keriuhan New York yang gemerlap itu, mereka berdua seperti ada di
dunia mereka sendiri. Kalau Dan bilang playlist seseorang adalah kepribadian
orang tersebut maka dengan mendengarkan satu playlist yang sama sebenarnya mereka sedang bertukar kisah,
mendengarkan dunia yang sama. Tanpa perlu banyak berkata-kata.
Alat
ini, headphone/ earphone splitter, resmi sudah jadi benda paling romantis yang ada di
dunia ini. Swear to God.
Ini
juga sekaligus menampar saya yang hobi dengerin musik pakai earphone. Ketika di
jalan, rasanya dunia memang cuma milik sendiri. Kebisingan jalanan Jakarta,
klakson yang berisik nggak terdengar karena saya seperti sedang menari dengan
lagu favorit saya. My earphone is a
powerful weapon.
Cuma
saya nggak pernah kepikiran aja ternyata benda ini bisa jadi romantis parah
kalau dipakai ngedate. Sial!
Magisnya
film ini nggak cuma tentang headphone
splitter scenenya saja. This movie
tells you a lot about how to… begin again.
Endingnya
dalam banget, ketika Gretta menonton Kevin, (mantan) kekasihnya—yang diperankan
si keturunan bidadara Adam Levine *lap
iler* —di panggung menyanyikan lagu ciptaannya dan sadar bahwa Kevin yang
sekarang sudah bukan yang dulu lagi. Kevin is
a star, seorang bintang yang butuh bersinar dan menyukai lampu panggung, and she losts him.
Itu pandangan mata super gila ketika kamu memandang
seseorang yang sudah terbang jauh. Dan sadar bahwa keadaan sudah berubah. Face it. No need to take it back.
Atau adegan sewaktu Dan menatap Gretta di subway.
Ini screencapnya:
Bunuh aja adek bang. Bunuh!!
Di The Avengers, karakter kesukaan saya adalah Hulk,
itu karena saya suka banget sama tokoh Bruce Banner yang diperankan luar biasa
sama Mark Ruffalo. A cute shy guy who
turns out genius. A wallflower. Minta dicubit-cubit emesh kan.
Yaudah deh ketika dia memerankan Dan di Begin Again
ini saya langsung menyerah angkat tangan sambil mengibarkan bendera putih. The image of an old mature guy (with five
o’clock shadow) never fails me. Duh.
Disitu juga perasaan saya dibuat kacau balau ketika
melihat bahwa Gretta ternyata nggak berakhir dengan Dan. Malah Dan diceritakan balikan sama istrinya. Padahal saya sudah
dibikin jatuh hati mati-matian gegara adegan headphone splitter ini. Saya yang semula nggak melihat mereka
sebagai couple, hatinya dibikin
pontang-panting, di satu titik pingin mereka get together, satu titik melihat
mereka nggak cocok bersama (Dan is too old and he also has a teenage
daughter), tapi satu titik sedih banget karena sebenarnya mereka cocok banget, punya hobi dan passion yang sama, yang satu produser musik, yang satu penulis lagu, cute banget.
This is very confusing my brain hurts.
Sampai kemudian saya sadar, ya mungkin itu ya
maksudnya. Punya passion dan energi yang sama, nggak berarti kalian harus
bersama romantically.
Kadang-kadang
kamu bertemu orang-orang dengan hobi, passion, kisah, keinginan, visi, dan
mimpi yang benar-benar seiring. Rasanya seperti ketemu kembaran. Tapi toh, ternyata
hal-hal itu ternyata nggak beririsan dengan cinta. Ah, cinta memang tidak pernah bisa ditebak ya.
Kenyataan
memang nggak semudah plot sebuah romantic comedy. Mungkin cinta memang tidak
sesederhana itu.
Ah
sudahlah. Kenapa jadi kalbu begini ya.
Yang
jelas, kesimpulannya:
Dream
date:
Killer
eyes (harus banget dipost lagi pokoknya):
Aku
mau beli headphone splitter. Sekarang.
Aku juga mau beli Sarah :D btw aku juga suka Begin Again, tapi nggak rela kalo keira sama om2 tsb hehehehe
ReplyDelete