Tuesday, May 29, 2012

Ode untuk Soe


Kamu seperti cinta pertama yang tak akan pernah bisa aku lupakan.
Aku terlahir dari keluarga yang nomaden. Pekerjaan ayahku memaksa kami untuk selalu berpindah-pindah kota setiap tiga tahun sekali.
Ya, kamu, kamu adalah kota pertamaku.

Soe. Setiap aku menyebutkan kata itu, orang akan selalu berkata? Soe itu apa?
Soe itu nama kota, bodoh. Saking asingnya orang-orang terhadap kamu, aku sampai membuat sumpah kalau sampai ada laki-laki yang tahu dimana itu Soe tanpa harus googling dulu, aku akan menikahinya -___-

Bagiku kamu spesial. Kamu mengajarkan aku untuk merasakan tinggal di sudut lain Indonesia. Kamu membuatku merasakan hawa ala luar negeri, panas ketika siang, dan luar biasa dingin ketika malam hari. Haha, aku masih suka ketawa kalo ingat foto-foto masa kecilku yang memperlihatkan aku, dan kedua adikku mengenakan piyama training tebal kembar :)

Ya, walaupun hanya ada satu toko kelontong di sana. Bagiku, Soe tetap memorial.
Disana aku bertemu Amida. Sahabat dan tetanggaku satu-satunya, yang selalu bermain bersamaku setiap sore. Amida mengajarkanku kesederhanaan. Amida mengajarkanku pertemanan anak kecil paling tulus yang pernah kumiliki. Amida juga lah yang mengajarkan aku untuk bermain dengan alam, bukan bermain dengan mainan-mainan mahal seperti anak-anak modern lainnya. Walaupun Amida tinggal di tengah ladang, di rumah kayu sederhana, ia tetap percaya diri bermain denganku. Di situlah aku merasakan ketulusan Amida, persahabatan antar ras suku paling murni, satu-satunya yang pernah kurasakan. Seperti di film-film :’)

Amida… sekarang umurmu sama sepertiku, 21 tahun? Apa kabarmu? Apakah kamu masih tinggal di rumah kayu yang sama? Bersekolahkah kamu? Kuliahkah kamu? Atau kamu sudah menikah?

Soe jugalah yang mengajarkan aku untuk terbiasa duduk sore di teras rumah dan melihat babi-babi berjalan santai di jalan.
Soe, walaupun tidak ada yang pernah mendengar di mana kota itu, menurutku Soe adalah kota yang sama saja seperti yang lainnya. Disana aku belajar semua lagu anak, pancasila, membaca, menggambar, mewarnai, dan berhitung. Soe.. Soe itu unik. Dan membuatku merasa spesial karena aku merasa cuma akulah di dunia ini yang pernah merasakan kota itu. Ketika semua orang pamer pernah ke Lombok, Raja Ampat, sampai Karimunjawa, cuma aku satu-satunya yang pernah merasakan Soe :p

Sekarang aku ada di kota ke-8 ku. Dan yah, seperti yang aku bilang, kamu seperti cinta pertama yang tak pernah lekang oleh waktu. Sudah 15 tahun aku meninggalkan kamu.
Seperti apa kamu sekarang?


Untuk Soe, sebuah kota di ujung timur Indonesia, Nusa Tenggara Timur

1 comment:

  1. Oh Tuhan postingan ini indah syekali..
    santai.. santun... gak sombong...

    ReplyDelete