Tuesday, January 26, 2010

Simbahe, Si Ratu Tikus

Beberapa bulan terakhir ini… rumah saya kedatangan tamu… seekor tikus.

Ya, tikus saudara-saudara. Setelah rumah saya yang asri permai ini selalu jauh dari hal-hal begituan… kemarin ada seekor tikus yang rajin banget menyatroni rumah saya.

Saking seringnya dateng, saya dan Mbak Tar—pembokat saya yang gaul itu—punya sebutan khusus buat dia… yes, we call that mouse, SIMBAHE.

Kenapa Simbahe? Entahlah, mungkin karena dia selalu bisa tiba-tiba methungul di pojokan dapur dan menghilang di balik kompor sedetik kemudian lalu kemudian raib tanpa jejak. Begitu terus mungkin ada kali 3 bulanan. Saya sampai curiga dia itu siluman. Siluman Tikus Hitam—efek nonton Kera Sakti.

Yang aneh, Simbahe nggak pernah nyolong apa-apa di dapur. Dia kayak semacam nongol untuk menyapa saya dan mbak Tar, dan say, hi how are you today??

Berjuta asumsi muncul, naluri kedetektifan memuncah.

Kita selalu  mikir, dia ngumpet dimana ya?

(digubah dengan ke-lebay-an seperlunya)

Mbak Tar: Dek, udah jelas, Simbahe ngumpet di dalem kompor!!

Saya: Iya mbak, itu adalah kemungkinan terbesar. Secara nggak ada bolongan dan tempat lain selain kompor yang bisa buat sembunyi. Tapi, mbak… helloo, KOMPOR mbak, KOMPOR?? Simbahe harusnya udah mati doong, kompor kan panas baangeeett….

Mbak Tar: Kalau begitu, Simbahe positif seratus persen Siluman. Tahan panas, juga tahan api. Dek, mungkin kita harus panggil dukun. Dapur ini harus diruwat.

Saya: ………

 

Asumsi-asumsi nggak jelas terus bermunculan, hari ke hari, minggu demi minggu, sampai akhirnya kita biasa aja ngeliat Simbahe tiba-tiba muncul dengan tatapan usil lalu menghilang seperti biasa.

Secara ya, semua jenis dan variasi perangkap tikus sudah kita kerahkan:

Mau yang berbentuk kerangkeng? Sudah. Dan kami udah berkali-kali ngeliat Simbahe jalan ngeloyor belok ngelewatin si kerangkeng yang di dalamnya padahal udah ada umpan lezat berupa ikan asin. Simbahe seakan-akan kayak ngomong, “Gue tahu kalik ini perangkap. Lo nggak bisa ngibulin gue… hahaha.”

Keki parah.

Atau yang versi Lem, Cap Gajah??

Sudah, dan biasanya lem itu berakhir tragis. Umpan ikan lele yang ada di atasnya raib, dan yang tersisa cuma telapak kaki Simbahe yang seksi itu. Ya, Lem Super Cap Gajah nggak mempan untuk kekuatan ilmu dalam Simbahe.

Sangat membuat depresi.

 

Sampai akhirnya suatu hari, waktu Mbak Tar sedang asik-asiknya ngulek sambel di dapur, dia melihat seekor…. ANAK TIKUS MUNGIL CUTE DAN CANTIK berjalan santai di kolong dapur.

Aaa! Jurus Super Lem Super Cap Gajah kami kerahkan lagi. Dengan harapan, semoga Simbahe belum menularkan tenaga dalamnya ke si murid. Semoga.

Dan… Jeng-jeeeng. We got it! Ini gambarnya, saking gemes dengan blantika pertikusan ini, saya sampai mengambil fotonya:


                     kasihan dia, masih kecil, harus berakhir pedih... 

Anak tikus didapatkan, saya semakin sebel. Memori tentang Simbahe muncul lagi. Kali ini kesabaran saya habis, Simbahe harus dibinasakan, berani-beraninya dia bawa murid kesini. Mending kalo bayar, iya nggak?

Saya: Mbak Tar, kayaknya kita harus memanggil bala bantuan, Simbahe sudah keterlaluan.

Mbak Tar: Iya dek, saya juga mikir gitu. Saya tahu ada dukun yahud di kampung saya dek di Temanggung, kalo dek Sarah mau, saya…

Saya: Mbak… aku mau manggil tukang servis kompooor! Bukan dukuun…. (tampang hopeless)

 

Tukang Servis Kompor datang. Dengan cekatan dia membongkar kompor saya. Tuk wak tuk wak. Yak.

Dan, tebak apa yang dia temukan……

Kompor saya, yang setiap bulan selalu dilap dan dibersihin itu, ternyata menyimpan seribu luka di dalamnya.

Karena ya…

Terdapat sampah tulang belulang, tahi tikus yang iyek banget, dan…. 3 BIJI ANAK TIKUS.

Iya, teman-teman, anak tikus.

Sedih. Miris. Sakit Hati.

Jadi selama ini… Simbahe berkeluarga dan membangun rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah di dalam kompor saya?

Jadi selama ini… Dia dengan enaknya numpang melahirkan di kompor saya? Kompor?? Kompooor??? Yang tiap hari dipake masaaakk??? OH NOO! Jadi selama ini saya masak di atas kandang Tikus? Pantesan selama ini masakan saya dan mbak tar enak banget… (LOH?)

Ya, mungkin kalau selama ini ada film judulnya Beranak Dalam Kubur, saya akan bikin versi terbarunya : Beranak Dalam Kompor, starring : Simbahe, si Ratu Tikus. Suzanna si ratu Ular mah ke laut aja, udah kalah pamor.

 

Si Tukang Servis Kompor mengakhiri pertempurannya dengan memasang ram-ram kawat supaya tikus-tikus baru nggak berdatangan dan menjadikan kompor saya rumah sakit bersalin lagi. Dan dia cuma bilang, “Iya mbak… kompor kayak gini memang rentan buat dijadiin sarang tikus. Tapi nggak papa kok mbak, kalau udah dipasangin ram pasti nggak bisa dimasukin lagi.”

Ah tailah.

 

Satu yang masih mengganjal… sejak saat itu… Simbahe nggak pernah nongol lagi.

Mungkin benar, sebenarnya dia gadis kaya yang dihamili, dan si pacar nggak mau bertanggung jawab. Mungkin, dia dikucilkan dan diusir dari rumahnya. Dia nggak punya tempat untuk melahirkan bayi-bayinya. Dan secara dia gadis kaya, dia pengen tempat yang elite untuk melahirkan. Dia nggak biasa hidup di sawah… lalu pilihannya jatuh di kompor saya. Luas dan Hangat. Dengan fasilitas bintang lima. Kolam renang, air ledeng dan makanan melimpah. Mewah. Pelayanan kelas satu.

Dasar gadis kaya brengsek. Anak ditinggal-tinggal seenak jidat. Jadi jangan salahin saya kalau keempat anakmu itu berakhir tragis.

 

Dan you know what, satu hari sebelum saya mempost blog ini… tiba-tiba dia muncul di ventilasi ruang tengah saya waktu saya dan mbak Tar sedang asyik nonton TV.

Ya, Simbahe cuma nongol 3 detik, lalu keluar lagi. Pergi, seakan mengucapkan selamat tinggal dan say thanks atas 3 bulan yang sangat amazing ini.

 

Ya Simbahe, kamu akan selalu ada di hati kami. Baik-baiklah kamu. Lain kali, pacaranlah yang bertanggung jawab. Jangan sampai hamil di luar nikah lagi..

 

For your info, masakan kita ternyata tetap enak kok. Terakhir kemarin saya masak Spaghetti dan rasanya masih ciamik. Untunglah tidak ada korelasi antara tahi tikus dan rasa masakan, syukurlah.

P.S: Tampaknya Simbahe memang ada darah siluman. Karena tahi dia sama sekali enggak bau. Aneh. Langka. Mungkin dia beneran ratu tikus yang selalu mandi kembang tujuh rupa.

 

Semangat!

 

Yeah cukup banyak kejadian unik (baca:bodoh) di awal tahun saya. :p

Dan saya harus bilang ini adalah awal tahun yang sangat menyenangkan buat saya. I met much new story, new people, new passion… And I love it!

I have a very colorful life these last few months. Selalu ada hal-hal baru yang saya temui setiap hari. Dari hal-hal menyebalkan, marmos, sedih, mengharu biru, seneng, sampai tawa yang nggak berhenti, semuanya komplit. Dan Januari ini adalah puncaknya, saya nggak perlu bilang apa aja itu karena banyak banget J

Yeah, kamu nggak harus meratapi hal-hal menyebalkan yang kamu punya. Mulai hari ini, saya belajar untuk melihatnya sebagai crayon-crayon lucu yang akan menambah indah hari saya. It’s much much better than having a very flat life, isn’t it?

Dan intinya… selalu ada semangat baru di setiap hari saya. Hal paling menyenangkan adalah ketika saya bisa bertemu dengan orang-orang yang juga penuh semangat, sehingga saya jadi ketularan bersemangat.

Semoga semangat ini terus ada di hari-hari selanjutnya. Amin. ;)

Nah, aktivitas-aktivitas baru menunggu saya di depan, semester genap juga akan menyambut saya. Jadi kalau mereka bisa menyambut saya dengan semangat, saya juga harus bisa menyambut mereka dengan semangat!

Ya kan?

 

Xx