“Kamu itu lho, tiap jam sepuluh panik karena belum
punya tulisan nggak tau mau nulis apa, tapi abis itu begitu udah nulis, lupa.”
Itu yang pacar saya katakan pada saya. Saya cuma
meringis, karena mau tidak mau saya harus mengakui bahwa kata-kata dia itu
bener banget.
Seperti apa yang sudah saya tulis di postingan pertama
untuk 31 Hari Menulis ini, ya, menulis adalah berlibur. Kalau orang mau
berlibur, pasti awalnya bingung dulu, mau liburan ke mana, mau naik apa, mau
libur berapa hari. Tapi, begitu udah beneran berlibur, ya pasti lupa dengan
kebingungan-kebingungan itu.
Jujur saja saya enggak pernah merencanakan akan
menulis apa besok atau besoknya. Yah, sempat sih kayak gitu, sayangnya cuma
bertahan di lima hari pertama. Selebihnya, saya berdoa kepada yang di Atas
semoga diberi wangsit atau tiba-tiba jari saya bisa ngetik sendiri.
Sering juga pagi atau siangnya saya punya ide buat
nulis A, tapi malamnya begitu udah di depan laptop, saya malah menulis hal yang
benar-benar berbeda. Sering banget bahan buat nulis itu didapatkan tanpa
diduga-diduga, misal dari obrolan 3 menit bersama teman saya dan saya sedang
membuka laptop menyempatkan untuk posting di sela-sela mengerjakan tugas kuliah
yang merajalela itu.
Intinya, saya sering banget merencanakan menulis A,
tetapi pada akhirnya saya justru menulis Z, dan ide untuk menulis Z itu datang
10 detik sebelum saya menulis kalimat pertama. Itulah yang membuat saya tahu,
akan sia-sia saja saya membuat planning
untuk menulis, huehehe.
Kadang saya menulis dengan mata panda sebelum tidur,
setelah mengerjakan tugas. Sumpah rasanya malas tiada tara. Inginnya sih tidur
saja, tapi ya begitulah, ketika saya sebelumnya ngomel-ngomel karena belum
punya tulisan, begitu sudah nulis, ya lupa.
Beberapa tulisan juga ada yang merupakan tulisan recycle. Recycle dari folder-folder lama
yang sudah nggak pernah dibuka, berdebu, dan terlupakan. Ada yang murni recycle (seperti cerita bergambar anak
yang merupakan tugas kuliah saya pas semester satu :p) ada juga yang recycle dengan sedikit gubahan.
Really deh, kalo
nggak ada 31 Hari Menulis, nggak bakalan deh saya buka folder-folder bulukan
itu :P
Kadang-kadang saya malah suka kaget sendiri setelah
menyelesaikan satu tulisan. Kaget, kenapa kok bisa ngomyang gituan. Kalau
tulisannya fiksi, juga kaget kenapa kok endingnya kayak gitu, lha wong saya aja pas nulis awalnya nggak
tahu ceritanya mau kayak apa. Asal ketik aja -_-
Yes, I’m
having a quick holiday everyday for a month. Satu jam setiap hari. And it’s
fun anyway. Walaupun saya jadi sering ngomel-ngomel dan panik ke anak-anak,
atau ke pacar :p Men, dua puluh ribu men.
Jadi, terima kasih untuk liburan selama sebulan ini. Tapi,
liburan memang nggak boleh sering-sering. Harus jarang, supaya semakin terasa
spesial. Dan, liburan saya ini cukup banget! :) I’m happy, terlebih setelah
melihat blog bulukan berdebu ini jadi rame lagi :D
Mungkin, saya bakal kangen jam-jam krusial (jam 10-11
malam) dimana badan udah bawaannya pengen tidur aja tapi tulisan belum punya
dan akhirnya saya kebingungan ngomel-ngomel muring-muring kepada makhluk hidup
apapun yang ada di dekat saya :p
Jadi, sampai jumpa. Semoga kotakpermenkaret segera
terisi lagi, dan kali ini tanpa pake ngomel-ngomel ya! :)
Untuk semua
hal yang menginsiprasi 31 tulisan di bulan Mei