Wednesday, June 17, 2015

Stalking Diri Sendiri

Pernahkah kamu merasa sangat songong, sehingga kamu tidak sadar kamu sudah menghabiskan satu jam hanya untuk scrolling timeline profil social media-mu sendiri?

Saya pernah. Barusan saja.

Diawali dengan bingung hendak menulis apa untuk hari ke-29 ini, dan saya malah berakhir dengan journey to the past: ngepoin diri sendiri.
Surem.

Itulah anehnya Facebook, rasanya seperti melihat album foto sendiri selama kurang lebih 6 tahun. Dan di sinilah seramnya Twitter, rasanya seperti membaca diary sendiri 4 tahun ke belakang.

As I grew up, makin kesini, saya makin nggak pernah update apapun di kedua social media itu. Satu, saya mulai nggak nyaman kegiatan dan perasaan saya dibuka untuk umum. Kedua, simply saya sudah merasa bosan saja. Gitu aja.

Tapi malam mini, saya melihat ke belakang, dan melihat sendiri betapa banyak momen yang telah saya lalui. Ulang tahun teman, kelulusan, kegiatan di kampus, kumpul UKM, seragam SMA, foto bersama keluarga, dan foto-foto sendiri dari berat 43 sampai 53. Dari bahagia tanpa dosa dan beban saat SMA (43 kilogram) sampai saat patah hati (53 kilogram), hahaha!

Berpindah ke Twitter, saya selalu merasa malu dengan kicauan saya dulu. Itu juga yang membuat saya sekarang hampir enggak pernah update sesuatu di sana. Sederhana, karena beberapa tahun kemudian saya selalu malu dengan apa yang pernah saya tulis.

Hal ini biasa dan manusiawi sih sebenarnya, bedanya, dulu ini semua hanya ada di buku diary saya. Sekarang, jejak digital saya sudah terlanjur terekam di atas sana. Hampir mustahil untuk menghapusnya. So this is actually scary. Bagaimana jika anak saya kelak membaca kelabilan emaknya dulu? (Actually I’m lil bit worried if she/he is gonna read this blog too J)

Tapi anehnya, detik ini, saya menikmati petualangan saya ngepoin diri saya sendiri ini. Mengingat kembali apa yang terjadi saat foto itu diambil, dan tertawa ketika ingat drama-drama di baliknya.



And the most important thing is how I miss them—my best friends. Ada foto-foto ketika liburan di Semarang (saat saya sedang mencoba mengobati patah hati :p), saat menonton festival layang-layang di pantai Parangkusumo, menonton Ramayana Ballet Prambanan dan berfoto dengan turis Jepang dan anak balitanya yang lucu, mengunjungi Bienalle Jogja dan foto-foto sampai sinting, main ke ArtJog, wisata ke Tamansari, sampai liburan dadakan ke pantai-pantai selatan di Jogja saat liburan kuliah.

Ada juga foto di Bandung saat menemani rombongan PSM ikut kejuaraan Paduan Suara di ITB, foto rapat kepanitiaan acara paling nggak efektif di Mister Burger (but I remembered it as the most fun and insane meeting ever), foto saat tutup tahun menjelang lulus SMA, foto-foto buku tahunan….

How time just goes by…

I miss them.
I just miss them.
:’)
  

No comments:

Post a Comment