Wednesday, May 15, 2013

Mixtape




Dhanan
Gue menggenggam sekeping CD di tangan gue erat-erat. Sebuah mixtape. Cuma buat dia.
Jadi begini, lo pernah nggak, cinta secinta cintanya sama seorang perempuan? Cinta banget sampe-sampe lo rela hidup lo jungkir balik, bumi lo gonjang ganjing, cuma karena dia?
Please banget ya kan ya, sebagai seorang lelaki sejati, apalah arti otot dan perut kotak-kotak hasil sit up dan angkat beban setiap pagi ini kalo lo akhir-akhirnya berakhir bertekuk lutut di hadapan seorang perempuan. Bye bye, macho…
Dan sayangnya itulah yang sedang gue alami. Sekarang.
Tapi, selayaknya laki-laki biasa yang juga manusia, tentu tak lepas dari salah dan dosa kan ya? Apalagi kalo dosanya berwujud perempuan cantik rupawan berkulit putih mulus langsing imut selayaknya Melody JKT48. Ya gimana gue nggak khilaf.
Begini, lo bayangin Melody JKT48 tiba-tiba dateng ke depan rumah lo, kemudian menghambur ke pelukan lo sambil nangis-nangis karena abis putus sama lakinya.
Bendera putih, dude. Bendera putih. Pertahanan gue hancur.
Sini dik, sini abang peluk, biar adek hepi lagi…
Ngerti kan? Oh, kalo lo laki-laki, lo pasti ngerti dilema gue. Respect bro. Tapi kalo lo cewek, lo pasti merutuki gue sebagai buaya darat. Iya, itu istilah favorit kalian kan?
Girls, asal lo tau aja, buaya itu mamalia yang paling setia lho, karena dia hanya punya satu pasangan seumur hidupnya.
Oke, anyway, Melody JKT48—mulai sekarang panggil aja dia dengan sebutan Melody—yang peluk-able itu terus menerus mendatangi gue dengan tingkahnya yang manja dan imut. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan. Awalnya dia selalu datang dengan tampang kusut berderai air mata karena belum bisa move on dari mantannya. Tapi lama kelamaan, senyumnya merekah, setelah gue ajak main-main. Eh ini main-main beneran lho, kalian jangan mikir yang aneh-aneh ya.
Lihatlah, gue pahlawan banget.
Gue berada di atas angin sampai kemudian, Alita, matahari terbit gue, oasis gue, bidadari gue, memergoki gue lagi main-main sama Melody. Mampuuuus.
Marahlah Alita. Minta putuslah dia.
Gue merasa kiamat sudah dekat.
Oke, walaupun statement ini akan bikin gue terlihat lembek, tapi gue mau jujur. Cuma Alita lah cewek yang bisa bikin gue jadi gue yang sesungguhnya. Gue nggak pernah ada kepikiran buat serius sama cewek, sampai gue ketemu Alita. Alita dengan segala kejudesan dan kecerdasannya. Alita yang nggak pernah lupa buat ngingetin gue buat makan (dan mandi, ohiya, gue ini males banget mandi), yang selalu ngomel kalo jaket gue bau apek keringet, dan yang selalu jadi demonstran pertama kalo gue udah ngeluarin rokok gue.
Ini kenapa yang gue inget selalu yang galak-galaknya ya?
Jadi, karena dia galak. Dan sebagai laki-laki yang cinta matinya kebangetan sama dia. Ngg… jujur, cuma mixtape ini solusi yang ada di kepala gue saat ini. Kata Mario Teguh sih, jadi laki-laki harus berani ngomong langsung. Malah kalo kata Felix Siauw gue harus berani ngelamar.
But, dude, ini untuk pertama kalinya gue takut. Iya, gue takut dia bilang langsung di depan muka gue kalo dia udah nggak cinta lagi sama gue.
Anjir, mau dikemanain ya titit gue kalo gini caranya? Ah. Bodo deh.
Cinta gue ke Alita udah keterlaluan sampe gue takut menghadapinya. See, kalo bukan cinta, ini namanya apa coba?

Alita
Aku membolak-balik mixtape yang tadi pagi sudah nongkrong di depan pintu kamarku. Dari Dhanan.
Aku mendesah. Breaking up with him is the hardest thing I’ve ever done in my life.
Ini bukan pertama kali Dhanan main-main sama cewek lain. Walaupun aku sudah cukup paham dan mengerti bahwa main-main itu ya sungguh-sungguh main-main.
“There’s nothing serious, Lit. Kita cuma have fun, kamu nggak percaya sama aku?”
Mau percaya gimana, Dhan…
Ini bukan perkara aku nggak percaya, aku percaya sama kamu. Aku percaya kamu sayang cuma sama aku. Ya iyalah, lagian juga cakepan aku ketimbang Melody-Melody itu (ini kenapa aku ikutan manggilnya Melody ya?) But, it hurts me so much untuk menyadari bahwa kamu nggak bisa having fun sama aku, dan lebih memilih untuk having fun sama mereka, ya Melody-Melody-mu itu.
So maybe… it’s not about you. It’s all about me.
“Aku nggak bisa lagi, Dhan. We’re over. This is too painful.”
Dan setelah itu aku pergi. Dan Dhanan nggak berkata apa-apa lagi.

I'll make you a mixtape that's a blueprint of my soul
It may sound grand but babe it's all you need to know
I'll make you a mixtape that will charm you into bed
It details everything that's running round my head
(Mixtape – Jamie Cullum)

Aku memasukannya ke pemutar CD-ku. Pemutar CD yang waktu itu hunting-nya juga sama kamu. Pemutar CD yang waktu itu harganya aku tawar abis-abisan ke abang penjualnya sampe kamu nggak tega dan bilang, “Alita, kalo kamu sampe nawar lagi, aku balik. Udah, biar aku aja yang bayar selisihnya kalo kamu masih nggak ikhlas bayar segini.”
“Abang penjual itu juga punya istri dan anak yang harus dihidupi, Alita. Lagian kamu segitunya amat nawar, emang kenapa sih?”
“Gemes aja, hon. Wanita…”
Dhanan hanya mengelus-elus rambutku lembut. Gesture andalannya untuk membuatku nurut sama dia.
Itulah Dhanan dengan segala tingkahnya yang selalu membuat aku kagum padanya. Satu titik dia bisa bau banget nggak mandi dua hari, tapi di titik lain, tiba-tiba dia bisa bijaksana banget. Nggak tau ya itu bijaksananya pas lagi hoki aja apa gimana kali ya.

The Mixtape
Track 01 – Terdiam (Maliq & D’Essential) – Ini waktu aku liat kamu di parkiran kampus. Kamu lagi jalan kepanasan sambil makan choki-choki. Cantik. Saking cantiknya aku mau deketin kamu langsung saat itu nggak berani. Grogi. 
Track 02 – Juwita (Aditya) – Ini waktu berhasil kenalan sama kamu. Aku masih inget kamu pake kaos warna ungu. Dan jaket putih. Dan kamu ketawa ketawa geli waktu aku aja kenalan.
Track 03 – All I Need is You  (Guy Sebastian) : Aku nembak kamu di depan rumah kamu. Nembaknya nggak sengaja dan nggak direncanain. Waktu itu kamu bilang ‘ati-ati di jalan’ sambil senyum yang bikin jantung kebat kebit. Aku nggak tahan terus keceplosan ngomong aku sayang kamu deh. Maaf ya nggak romantis. Untung kamu jawab iya -_-“
Track 04 – Harder to Breathe (Maroon5): Berantem pertama. Kamu liat aku jalan sama Annisa.
Track 05 – My Chemical Romance (Disenchanted) : Berantem kedua. Kamu liat aku jalan sama Sandra.
Track 06 – That’s Why You Go Away (MLTR): Berantem ketiga. Kamu liat aku jalan sama Tantri.
Track 07 – Ello (Kau Bukan Kekasihku): Berantem keempat. Aku marah sama kamu gara-gara kamu marah karena aku jalan (lagi) sama Sandra
Track 08: Tangled (Maroon5) Kamu liat aku jalan sama ****** (Sebut saja Melody). Selesai.
Track 09 – I Want You Back (Soulvibe): Ini keadaan aku sekarang. Kacau. Aku nggak tahu harus ngomong apa karena aku tahu kamu nggak akan percaya. Maaf karena aku bahkan nggak bisa bisa ngomong secara langsung. Maaf karena aku nggak gentleman. Iya, aku takut, Lit. Aku takut menghadapi kenyataan kalau kamu muak sama aku. Itu saja udah terlalu menakutkan buat aku.

Yang jelas Lit, buat aku, aku masih pengen ada track-track selanjutnya dalam kisah kita.
Tapi aku nggak tahu kalo kamu gimana.

Makasih udah mau dengerin ya, Alita.
I love you. I always do.

Alita
Aku merasa mataku perlahan melamur. Basah. Sampai kemudian basah sekali. Those words are simple yet meaningful. Sumpah ya, Dhanan. Kalo kamu sampe minta orang lain bikinin kata-kata ini, tampar!
I love you too, Dhanan.
But I can’t handle the pain you’ve made.

Dhanan

Gue cuma bisa berdoa lamat-lamat semoga mixtape yang gue bikin buat Alita bisa merepresentasikan apa yang gue rasakan saat ini. Itu aja kalo dia mau dengerin sih. Daripada gue dateng dan ngomong babibu nanti jatohnya ngegombal, kan berabe.
Sebenernya sih gue pengen banget masukin lagunya D’Masiv yang Cinta Ini Membunuhku di mixtape itu. Kayaknya itu lebih mewakili perasaan gue. Tapi yang ada gue ntar malah diketawain sama Alita sih.
Please Kanjeng Gusti, gue sayang banget sama ini perempuaaaan…. Aaarghh…

Alita

Aku pernah dengar, when it comes to men who are romantically interested in you, it’s really simple. Just ignore everything they say and only pay attention to what they do.

Is this enough?

Menurut kamu, aku harus ngapain?


To be continued…

Read the sequel here

No comments:

Post a Comment