Tuesday, June 9, 2009

Present For Future

Saya punya cerita tentang wrapping and gift shop.
Jadi ceritanya, kemarin saya pergi ke Kado Kita Sagan, mencari kotak kado untuk kado ulang tahun buat si pacar. Dan saya tiba-tiba mikir saja, kalo atmosfer toko ini ternyata lucu sekali.
Ada yang sadar nggak sih, kalo sebuah
Gift Shop itu adalah toko yang penuh cinta? Maksud saya, kamu bisa melihat banyak orang datang di sini, dengan berbagai alasan mereka masing-masing, tapi dengan satu tujuan yang sama: giving others a happiness.
Kamu bahkan bisa membuat ceritamu sendiri di toko ini, mulai dari menyatakan cinta, jadian, merayakan hari jadi, lamaran, dan menikah, punya anak, lalu
finally sampai bingkisan berbela sungkawa-pun ada di sini.
(terdengar seperti iklan Kado Kita, hmm,
they have to pay me for this word :p)

Bahkan ketika sedang antre untuk beli pita kado, dalam 15 menit saya menemukan 2 kejadian lucu:

Case satu:
Seorang ibu-ibu dengan suaminya:
Mas, ini kotaknya muat nggak ya, soalnya si Ardi (yah sebut saja begitu) mintanya yang ukuran 25x25... (si suami manggut-manggut mengiyakan)
Terus perhatian si ibu langsung dialihkan ke mbak-mbak pegawai:
Mbak, mbak, ini bingkisannya bisa jadi besok nggak? Yah, jelek-jeleknya besok siang deh... tolong dong mbak..
Wah,bu, iya deh bu kami usahakan sebisa mungkin besok pagi bisa jadi...
Tolong ya mbak, soalnya ini mau buat lamaran anak saya... ini penting banget mbak, anak saya mau merit, kasihan mbak... Ntar kalau nggak jadi nikah gimana mbak? Mbaknya emang mau tanggung jawab hayo? Tolong ya mbak... please...
(Si mbak Cuma garuk-garuk kepala speechless)

Case dua:
Di meja seberang dua orang cewek usia
twenty-something sedang cekikikan menatap kado mereka yang sedang sibuk dihias oleh si pegawai. Mulanya saya biasa saja ya—secara saya juga sedang bete banget, masak cuman mau beli pita 2 meter aja harus nunggu lama sekali—tapi saya langsung melek begitu melihat isi kadonya itu:
Ya, bapak dan ibu sekalian serta teman-teman yang berbahagia,
Sepasang stiletto seksi, Lingerie nan menggoda, dan.... KONDOM.
Serius.
Saya berusaha berpikir ’lurus’ (maksud loh rah? :p), dan akhirnya menemukan penjelasan rasional setelah beberapa menit.
Itu kado pernikahan, Saraaaaah... -_____-
Tapi lucu juga ya, ngena, terus abis itu di dalemnya kita kasih ucapan:
Have a very hot and full of passion first night ya hon. Itulah gunanya kamu menikah. Santai wae... Pergunakan kado kami dengan baik.Trust me, it works.
Love
Nisa dan Tia, your bff :D
Oke. Untuk yang terakhir tadi saya Cuma bercanda.

Lamunan saya terhenti ketika si mbak pegawai—akhirnya—menghampiri saya dan menanyakan keperluan saya, sembari menambahkan kalau mau bungkus kado sekarang sudah tutup dan jadinya pasti baru besok. Saya cuman bisa meringis kuda dengan duka penuh nestapa sambil ngomong, “Mau beli pita 2 meter mbak…”
Mbaknya cuman angguk-angguk sok nyaho, dengan pandangan saya-pikir-mau-bungkus-kado-mbak-tiwas-tak-anggurin-15-menit.
Dan voila, dalam satu menit pita yang saya inginkan ada di tangan saya.
Dasar barbar.

You know what, sampai rumah, waktu saya sudah mau mulai sok bisa mbungkus kado, saya baru menyadari kalo pita yang saya beli itu ternyata membentuk rangkaian tulisan : IT’S A BOY
Ngek.
Padahal kan saya beli pita itu gara-gara kesengsem sama motifnya yang dari jauh terlihat seperti sulur-sulur biru yang terangkai menjadi satu membentuk tali.
Ternyata itu adalah pita untuk kado kelahiran anak.
Pantas tadi ada yang jenisnya kayak gini juga dan warnanya pink, pasti itu versi IT’S A GIRL-nya.
Gebleknya saya.

Anyway, saya jadi kepikiran. Bukan kepikiran tentang hot and full of passion first night yang tadi ya, tapi tentang toko itu.
Saya jadi kepingin punya toko kado. Kayaknya lucu sekali, hahaha.
Mungkin deh,
someday, kalau saya sudah tua dan ingin berekspiremen.
Ah apaan sih rah.
Merit aja belom lo. Gila aja.

Pada akhirnya,
Present not always for Now, karena hadiah menurut saya akan terus diingat sampai besok-besok.
Ya kan?
Tumben saya soswit.

1 comment: